Hanya Tuhan Yesus yang sanggup memenuhi seluruh tuntutan hukum Taurat. Melalui kematian-Nya di kayu salib, Tuhan Yesus telah manaati seluruh tuntutan hukum Taurat. Oleh karena itu, hanya Tuhan Yesus saja yang bisa memenuhi standar kebenaran Allah. Oleh karena itu, Dia juga sanggup membenarkan orang yang percaya (beriman) kepada-Nya. Manusia tidak mungkin memperoleh pembenaran berdasarkan perbuatan dan hanya bisa memperoleh pembenaran berdasarkan iman. Hal ini berlaku baik bagi semua bangsa.. Karena semua bangsa di muka bumi ini umumnya hanya mengenal pembenaran karena perbuatan, maka menjadi tanggung jawab orang berimanlah untuk memberitakan tentang pembenaran karena iman kepada Yesus Kristus.
Yohanes 3:16 berkata, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.". Ayat ini menunjukkan betapa Allah mengasihi manusia; Dia tidak menghendaki manusia mengalami kebinasaan kekal. Untuk itulah Ia membuka jalan keselamatan bagi manusia melalui Yesus Kristus. Allah menawarkan keselamatan dengan jalan yang mudah, sangat sederhana: mengakui dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Namun sayang, oleh karena gengsi dan keangkuhannya banyak manusia menolak keselamatan itu. Mereka tidak mau menerima dan mengakui Yesus sebagai Tuhan. Keselamatan yang diberikan Allah dengan cuma-cuma ditolak mentah-mentah. Lalu manusia berusaha mereka-reka jalan sendiri untuk mendapatkan keselamatan itu, padahal jelas dikatakan bahwa "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12).
POKOK PIKIRAN
Konsekuensi Percaya adalah Keselamatan Hidupmu
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusShalom bapak, ibu saudara/i di manapun berada. Apakah Sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan pernah juga dikutip oleh Yesus di dalam Injil Markus 12 : 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani di Indonesia sebagai Yesus Kristus ) berikut ini
BalasHapusTeks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שְׁמַ֖ע ( Shema ) יִשְׂרָאֵ֑ל ( Yisrael ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֱלֹהֵ֖ינוּ ( Eloheinu ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֶחָֽד ( ekhad )
”
Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו, לעולם ועד ” ( " barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed " ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya " ). Apakah ada yang mempunyai pendapat lain?.
🕎✡️👁️📜🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️☁️☀️⚡🌧️🌈🌒🌌🔥💧🌊🌬️🏞️🗺️🏡⛵⚓👨👩👧👦❤️🛐🤲🏻🖖🏻🌱🌾🍇🍎🍏🌹🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪🇮🇱⛪